Entri Populer

Minggu, 29 Mei 2016

Syarat Tumbuh Budidaya Jahe Merah

Budidaya jahe merah cocok ditanam di tanah yang subur, gembur dan banyar mengandung unsur humus (sisa sisa daun, dll). Tekstur tanah yang baik adalah tanah lempung berpasir, liat berpasir dan tanah laterik. Di samping itu, supaya memperoleh rimpang yang banyak, tanaman jahe merah diperlukan drainase (pengairan) yang baik dan mendapatkan asupan “gizi” berupa pupuk organik dan pemberian dolomit yang tepat.
pupupk jahe merah humus
   humus tanaman cocok untuk menanam jahe merah
Untuk lahan dengan kemiringan >3 dianjurkan untuk dilakukan pembuatan terasering. hal ini untuk menghindari terjadinya pencucian lahan yang menyebabkan tanah menjadi tidak subur atau mungkin hanyut akibat terpaan hujan.
tanaman jahe merah secara geografis, cocok didaerah tropik dan sub tropik seperti Indonesia. Daerah tropik dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun dengan kadar 2,500-4,000 mm/tahun. Jahe merah juga cocok dikembangkan di daerah dengan iklim sejuk dengan ketinggian antara 500- 1,000 meter dari permukaan laut.
Namun, tanaman jahe juga cocok dikembangkan dengan curah kurang dari 2,500 mm, di dataran rendah dan lahan gambut. Tentu saja dengan cara khusus seperti penambahan unsur hara, pupuk organik di lahan dan pupuk organik cair (fermentasi urine kelinci), dolomit dan pengairan yang tepat. Suhu udara juga mendukung dengan kisaran 20- 35 derajat celcius.
Secara umum, selama masa pertumbuhan, tanaman jahe merah memerlukan instensitas sinar matahari yang tinggi. Terutama di saat umur 2,5 bulan sampai 7 bulan. Dengan kata lain budidaya jahe merah  perlu ditempatkan di lahan terbuka dengan intensitas cahaya matahari 70-100 % atau agak ternaungi sampai terbuka. Namun, di awal pembibitan atau awal pertumbuhan sebelum berumur dua bulan, sebaiknya di taruh di tempat yang sejuk dan ternaungi matahari secara terus menerus. Tujuannya tentu saja supaya tidak cepat layu atau terbakar akibat sinar matahari langsung.
Anda ingin budidaya jahe merah? kami sedia bibit jahe merah berkualitas super, sudah tua dan berkualitas atau unggul. Kami juga sedia pupuk organik cair berupa fermentasi urine kelinci untuk “pengocoran” di lahan supaya subur dan rimpangnya berkembang dengan maksimal sehingga ketika panen menghasilkan rimpang yang banyak dan melimpah.
dolomit untuk jahe merah
dolomit cocok untuk menanam jahe merah

fermentasi urine kelinci
fermentasi urine kelinci untuk pupuk organik cair jahe merah

Kamis, 26 Mei 2016

Pengapuran dan Manfaatnya Bagi Tanaman Jahe Gajah



PENGAPURAN DAN MANFAATNYA BAGI TANAMAN JAHE MERAH

Salah satu proses budidaya jahe yang bertujuan untuk menghambat timbulnya penyakit adalah pengapuran. Tahap ini sangat penting karena tanaman jahe merah akan tumbuh dengan baik jika pH tanah telah sesuai dengan kebutuhan dari tanaman jahe tersebut. Selain itu, keberadaan bibit penyakit juga dapat meminimalisir dengan adanya pengapuran. Bibit jahe merah pun tumbuh dengan baik.

JENIS DAN FUNGSI KAPUR

kapur dolomit
kapur dolomit

Dalam dunia pertanian, ada beberapa jenis kapur. Kapur yang biasa digunakan di lahan pertanian dapat berupa kapur tohor atau sirih (Ca0), kapur labur  0H 2, kapur dolomit (CaC03).
Kapur tohor adalah jenis kapur yang dibuat dengan proses pembakaran. Bahan yang digunakan berasal dari batuan kapur gunung dan kulit kerang. Kapur ini juga biasa disebut kapur sirih atau kapur oksida (Ca0). Kapur labur merupakan jenis kapur hasil pembakaran pada kapur tohor dengan menambahkan air batuan kapur. Kapur labur juga biasa disebut kapur tembok atau kapur hidroksida (Ca(0H)2.
Kapur dolomit merupakan kapur karbonat yang dibuat dari bahan batuan kapur tidak melalui pembakaran, tetapi langsung digiling. Kapur karbonat yang mengandung banyak kalsium karbonat dan sedikit magnesium karbonat disebut kalsit. Sementara itu, kapur karbonat yang mengandung banyak kalsium karbonat dan magnesium karbonat disebut dolomit (CaC03). Kapur dolomit inilah yang banyak dijual di toko pertanian dan umumnya digunakan para petani untuk pengapuran tanah di dalam budidaya jahe merah. Kapur dolomit dianggap kualitasnya paling bagus untuk budidaya jahe merah dan cocok untuk mengapur tanah asam.
Berikut adalah fungsi kapur bagi tanah yang akan ditanami jahe merah maupun jahe gajah.
  • Meningkatkan pH tanah atau mengurangi keasaman tanah agar menjadi stabil.
  • Mengikat kelebihan C02 yang dihasilkan oleh proses pembusukan.
  • Memperbaiki reaksi tanah (menetralkan ion H+.
  • Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih baik dan lebih humus.
  • Mempercepat proses penguraian bahan bahan organik.
  • Membantu pemberantasan hama penyakit.

CARA PENGAPURAN

Pengapuran merupakan salah satu hal mendasar dalam pengolahan lahan agar sesuai yang diharapkan. Untuk itu, ada baiknya kita tahu mulai dari dosis, teknik, dan waktu pemberiannya. Agar pemberiannya efektif, petani harus mengetahui kondisi pH tanah dan jenis kapur yang akan digunakan. Pada lahan dengan pH rendah dapat diberikan kapur pertanian sebanyak 1-3 ton / ha atau dolomit sebanyak 0,5-2 ton /ha untuk meningkatkan pH tanah.
Agar pengapuran dapat berjalan baik sebaiknya para petani jahe harus melalui beberapa tahap agar pengapuran berjalan sempurna. Berikut adalah taha tahapan pengapuran.
  • Lakukan pengukuran pH tanah pada beberapa titik secara random, tetapi mewakili seluruh media tanam. Bila dalam satu hamparan lahan nilai pH tanah hampir sama, tidak tidak menjadi masalah, walau nilainya asam atau basa. Namun, bila pH dalam satu hamparan memiliki perbedaan mencolok, petani harus membuat petakan agar mudah dalam menghitung kebutuhan kapurnya.
  • Perhatikan jenis kapur yang akan digunakan, baik kapur tohor atau sirih (Ca0), kapur labur Ca(0H)2, kapur dolomit. Sebaiknya kapur disesuaikan dengan kondisi tanah dan struktur tanah lahan sehingga pengapuran dapat dilakukan secara efektif.
  • Hitung kebutuhan kapur untuk memenuhi nilai normal pH yang ideal sesuai kebutuhan tanaman jahe. Kemudian, lakukan penghitungan kebutuhan volume kapur sesuai dengan luas lahan.
  • Hitung kebutuhan kapur agar penebaran lebih merata sesuai lahan media. Misalnya dalam luas 1 ha dibutuhkan kapur sebanyak 4 ton sedangkan satu karung kapur berisi 50 kg sehingga dibutuhkan kapur sebanyak 80 karung. Kemudian, bagi luas 1 ha dengan 8 karung sehingga diperoleh hasil berupa satu karung untuk luas 125 m2. Dengan demikian pemanfaatan kapur akan lebih merata. Bisa juga dalam satu hamparan lahan kebutuhan kapurnya berbeda. Hal itu karena kondisi keasaman tanahnya berbeda sehingga pemberian kapurnya perlu disesuaikan.
  • Pengapuran sebaiknya dilakukan pada waktu cuaca cerah dan bukan pada saat turun hujan.
  • Teknik pengapuran di lahan dilakukan dengan cara menebarkannya secara merata pada petakan yang telah ditentukan sebelumnya.
pengapuran tanah dengan dolomit
Kebutuhan kapur dolomit untuk menetralkan tanah berdasarkan pH nya
pH tanahDosis (ton/ha)
4,010,24
4,19,76
4,29,28
4,38,82
4,48,34
4,57,87
4,67,39
4,76,91
4,86,45
4,95,98
5,05,49
5,15,02
5,24,54
5,34,08
5,43,60
5,53,12
5,62,65
5,72,17
5,81,69
5,91,23
6,00,75